MELAYU BUKU YANG BERKAIT DENGAN «BIDAK»
Ketahui penggunaan
bidak dalam pilihan bibliografi berikut. Buku yang berkait dengan
bidak dan ekstrak ringkas dari yang sama untuk menyediakan konteks penggunaannya dalam kesusasteraan Melayu.
1
Gordon Allen's Provender
Steven had waited for Bidak's attack, his eyes locked onto Bidak's. At the right moment, Steven moved in and toward Bidak's raised arm, his own arm jabbing outward and upward, his open hand, thumb, and forefinger knifing into Bidak's wind ...
2
I Need You: - Halaman 101
Aku mengacak bidak catur dari papan yang dibawa Dhamar. Siapa yang memegang bidak putih, siapa yang memegang bidak hitam ditentukan melalui suit. Dhamar mendapatkan bidak putih; aku bidak hitam. Bidak putih adalah kelebihan ...
3
Cerpen-cerpen Nusantara mutakhir - Halaman 105
Bidak Hitam ngakak lagi sekuat-kuatnya. Tapi tiba-tiba suasana jadi berubah. Belum selesai Bidak Hitam ngakah lebih lama, ia sendiri ternyata terkena ranjau. Kepala Bidak Hitam disenggol Menteri Putih yang nyelonong secara frontal.
4
Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng: - Halaman 130
Ketika sang majikan memindahkan bidak-bidak catur hitam dan putih, sulit untuk mengatakan apakah dia memihak bidak-bidak hitam atau putih dalam pertandingan itu. Ini karena dalam kenyataannya, dia memainkan kedua belah pihak ...
5
Kitab Terfaktab: Nakal Tapi Halal: Kitab Terfaktab - Halaman 84
Bidak dan tir catur dikeluarkan daripada kotak berbunga tadi. Kristal putih dan hitam buatan Tanah Besar. Khaider dan Naja serentak menyusunnya di atas papan. Serentak, tanpa suara; Naja menjadi tir putih manakala Khaider, hitam.
6
Main catur - Halaman 33
Nama Bidak disesuaikan menurut nama buah yang menduduki tapak di belakangnya. Oleh itu sekali lagi menurut susunan dari tepi Belah Menteri ke tepi Belah Raja untuk menamakan Bidak: Bidak Tir Menteri (ringkasnya BTM), Bidak Kuda ...
Esa bin Abdul Rahman, 1978
7
Priestess of the White: Sang Pendeta Putih - Halaman 929
Trudi Canavan. Leiard yang lemah dan rendah hati seharusnya dimaksudkan untuk melindungi kami, bukan untuk membawa kami dalam bahaya." Ia memandang ke arah papan permainan. "Terdapat lima bidak putih dan lima bidak hitam ...
8
Within the Warrior: There Lived a Broken Child - Halaman 191
We continued our own studies at Bragg and continued to talk with Marquardt and Bidak about our views. We kept asking Marquardt and Bidak to come and visit the center just one time, and give them the opportunity firsthand to see if they liked ...
9
Memori seorang tua - Halaman 70
'Nasibmu, bidak. Baru kuingat, sudah lama kami kehabisan ubat.' 'Kautunggu bidak demam ini.' Kami terdengar seorang bi- dak bangun, berdiri dan menuju pintu. Mata bidak ini merenung wajah bidak yang sedang menurunkan tangannya ...
