QUÉ SIGNIFICA PERWARA EN MALAYO
Pulsa para
ver la definición original de «perwara» en el diccionario malayo.
Pulsa para
ver la traducción automática de la definición en español.
definición de perwara en el diccionario malayo
perwara sl la chica que acompañaba al rey: luego la princesa Nila Pancadi estaba a la altura del barco con quinientas personas. perwara sl gadis yg mengiringi raja: maka Puteri Nila Pancadi itu pun naiklah ke kapal dgn lima ratus orang ~nya.
Pulsa para
ver la definición original de «perwara» en el diccionario malayo.
Pulsa para
ver la traducción automática de la definición en español.
10 LIBROS DEL MALAYO RELACIONADOS CON «PERWARA»
Descubre el uso de
perwara en la siguiente selección bibliográfica. Libros relacionados con
perwara y pequeños extractos de los mismos para contextualizar su uso en la literatura.
1
Candi Sewu and Buddhist architecture of Central Java: - Halaman 11
Rekonstruksi tampak samping sebuah candi perwara di deretan pertama. 6. Candi perwara 72. denah keseluruhan. 7. Candi perwara 72, tampak muka (timur). 8. Candi perwara 72, tampak samping selatan. 9. Candi perwara 72, penampang ...
2
Candi Sewu dan arsitektur bangunan agama Buda di Jawa ...
Candi Perwara 19, Dinding Timur 24. Candi Sewu. Candi Perwara 20 : Alur Tempat Pemasangan Langit-langit 25. Candi Sewu. Candi Perwara 20, Dinding Selatan Bilik Pintu 26. Candi Sewu. Relung Sisi Barat dalam Candi Perwara 135 ...
Jacques Dumarçay, Pascal Lordereau, 1986
3
Candi Indonesia: Seri Jawa: Indonesian-English - Halaman 147
Kompleks Candi Lumbung terdiri atas satu candi induk dan 16 candi perwara yang membentuk segi empat dengan candi induk di tengah-tengahnya. Satu candi perwara berhadapan tepat dengan candi induknya. Antara candi induk dan ...
Edi Sedyawati, Hariani Santiko, Hasan Djafar, 2013
4
Hasil pemugaran dan temuan benda cagar budaya PJP I - Halaman 39
Indonesia. Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Candi Perwara Candi Perwara I terletak sekitar 6 meter di sebelah timur laut candi induk berdenah bujur sangkar dengan ukuran 4,9 x 4,9 m.
Indonesia. Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, 1996
5
10 tahun kerjasama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional ...
Candi- candi Perwara Di mana pun letaknya, bentuk asal candi-candi perwara terdiri dari sebuah bilik tanpa bilik pintu, tanpa pintu atau pun tangga, dengan batur menjorok ke depan. Contoh batur semacam itu terdapat dalam relief di Candi ...
Proyek Penelitian Purbakala Jakarta (Indonesia), 1987
6
Sejarah nasional Indonesia: untuk SMP - Halaman 124
memperhatikan keterangan di dalam prasasti baru ini, maka harus disimpulkan bahwa Sri Kahulunan ialah Ibu Suri. Nama Sri Kahulunan dijumpai pula pada empat candi perwara percandian Plaosan Lor, yaitu pada candi-candi perwara no.
Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 1984
7
Album peninggalan sejarah dan purbakala - Halaman 36
Kelompok yang paling besar adalah candi gedong lV yang terdiri dari satu candi induk dan 10 candi perwara termasuk 2 candi perwara yang terletak di luar pagar. Semua candi induk menghadap ke barat, sebagian besar candi perwara juga ...
I Gusti Ngurah Anom, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
Pada lantai bilik tjandi perwara 1/43 masih nampak dengan djelas perigi- nja jang terbuka sadja, tanpa batu2 penutup, setinggi lantainja pula. Berdasarkan atas perbandingan ini maka pada tjandi jang sedang dibina kembali itu periginja ...
Indonesia. Dinas Purbakala, 1959
9
Ritumpanna wélenrénngé: - Halaman 257
Bersandar menopang jua 15 LangTpaewa pada sekat istana tiada sadarkan diri, hampir melayang akan jiwanya. Simpang-siurlah biti perwara ada keluar ada yang masuk. 20 Setiap keluar biti perwara, setiap memukul Sawerigading dengan ...
10
Pemugaran Candi Brahma, Prambanan, Candi Sambisari, ...
ni bertujuan menampakkan fondasi candi perwara tengah dan perwara selatan, termasuk juga mencari pagar halaman dan gapura pagar halaman. Susunan batu isian pada candi perwara tengah adalah: sesudah batu lantai ...
Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
