WAS BEDEUTET JANGKAT AUF MALAYSISCH
Hier klicken,
um die ursprüngliche Definition von «jangkat» auf Malaysisch zu sehen.
Hier klicken,
um die automatische Übersetzung der Definition auf Deutsch zu sehen.
Definition von jangkat im Wörterbuch Malaysisch
Jet I 1. ein flacher Teil, wo Menschen überqueren; 2. flach, flach: diese Flüsse sind flach geworden, jedes Mal, wenn der schwere Regen über die Klippen fällt. Jangkat II. sj Bakul. jangkat I 1. bahagian yg cetek tempat orang menyeberang; 2. cetek, dangkal: sungai-sungai ini sudah menjadi cetek atau ~ hingga setiap kali turun hujan lebat airnya melimpahi tebing.
jangkat II sj bakul.
Hier klicken,
um die ursprüngliche Definition von «jangkat» auf Malaysisch zu sehen.
Hier klicken,
um die automatische Übersetzung der Definition auf Deutsch zu sehen.
10 BÜCHER, DIE MIT «JANGKAT» IM ZUSAMMENHANG STEHEN
Entdecke den Gebrauch von
jangkat in der folgenden bibliographischen Auswahl. Bücher, die mit
jangkat im Zusammenhang stehen und kurze Auszüge derselben, um seinen Gebrauch in der Literatur kontextbezogen darzustellen.
1
Balikpapan dalam sastra Indonesia - Halaman 82
Dan tatonya penuh satu badan menghiasi seluruh permukaan kulit. Di lehernya bergantungan taring-taring babi sebagai kalung. Dialah kepala suku di lamin itu yang bernama Tulur Aji Jangkat. "Jangan pulang sebelum terbenam matahari.
Korrie Layun Rampan, 2008
2
Kamus Lengkap - Jilid 1 - Halaman 380
(sejenis alat untuk menyukat tinggi ren- dah suhu) Suhu badan budak yang demam itu telah disukat dengan menggunakan jangkasuhu. jangkat shallow, shallow part of a river; shatlow, of little depth. 1. (tempat yang cetek di sungai) Kita boleh ...
Awang Sujai Hairul, Yusoff Khan, 1977
3
The Indonesian Town Revisited - Halaman 270
District. Sarolangun. Bangko. BUNCO TEBO Kec. Tatar KERINCI \ dangun ' ** &au . Jangkat P»Kan G«iang • • Kec Limur Kec. Jangkat Kac Baung < " * *« * irolangun \ > '. V--N. :. '-.,/. , \, District Border Subdisfrict Border •* ' Province Border ...
4
Kamus zaman, ejaan baru: untuk sekolah-sekolah - Halaman 79
2. cetek, tidak dalam — Walaupun anak sungai ini jangkat tetapi alirannya deras. jangkit [to infect, to spread (of disease)] berjangkit, menjangkiti, menjangkitkan membiak, menular (bagi penyakit) — Penyakit itu telah menjangkit kepada ...
Perkhidmatan Penyelidekan Bahasa Melayu, 1973
5
Kamus utama ejaan baru dengan daftar kata istilah - Halaman 191
(sejenis alat untuk menyukat tinggi ren- dah suhu) Suhu badan budak yang demam itu telah disukat dengan meng- gunakan jangkasuhu. jangkat shallow, shallow part of a river; shallow, of little depth. 1. (tempat yang cetek di sungai) Kita ...
6
Tesaurus bahasa Indonesia - Halaman 263
... integral, kaft (Ar) , komplet, lengkap, tamam (Id) , utuh jangkar n angker, anjar (At), sauh jangkat n bakul (gendong), jangkih jangkau, menjangkau v mencapai, meng- gabai, menggapai, menggayuk, mengge- rapai, menjemba, menyenggau, ...
7
Dari Medan area ke pedalaman dan kembali ke kota Medan
Tapi kuda tersebut dibawa sampai di Biang Kejeren saja, dan dalam perjalanan selanjutnya kita mempergunakan apa yang dinamakan "jangkat". Yang dimaksud dengan "jangkat" itu adalah seseorang yang membawa barang dalam sebuah ...
8
Adat perkawinan Gayo: kerje beraturen - Halaman 80
Bagi empun sinte yang kaya untuk keperluan santapan pesta ini, beberapa ekor binatang peliharaan, seperti kerbau dan sapi akan dikorbankan, begitu pula dengan berkarung-karung beras dan berjangkat-jangkat* sayur-mayur. Oleh karena ...
9
Buku pintar Nusantara - Halaman 224
Kibul = 15 km Ngaol = 12 km Lbk. Beringin = 12 km Lbk. Beringin = 10 km Jangkat = 16 km Kayu Arobalai = 1 1 km Danau Pauh = 1 7 km P. Tengah = 10 km Remah Pelaan = 11 km RT. Suli = 8 km Jangkat = 1 1 km Rt. Suli = 15 km D Br.
10
Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia - Jilid 1 - Halaman 136
BATIN berdiam disekitar Pegunungan Bukit Barisan di wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungo Tebo, Jambi. Wilayah tempat tinggal orang Batin di Kabupaten Sarolangun Bangko meliputi Kecamatan Jangkat. Muara Siau, Bangko ...
M. J. Melalatoa, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995