«SELENYAP»に関連するマレー語の本
以下の図書目録から
selenyapの使いかたを見つけましょう。
selenyapに関する本とマレー語文献で使われた文脈を提供するための簡単な抜粋文。
1
Abdul Rahim Kajai: wartawan dan sasterawan Melayu - Halaman 191
Dari itu sahaja segala rupa mata pencarian bangsa Melayu itu beransur-ansurlenyap tetapi ialah juasegala kedai- kedai di bandar-bandar, pekan-pekan dan merata-rata kampung itu beransur-ansur lenyap pula hingga selenyap-lenyap ...
Abdul Latiff Abu Bakar, 1984
... tahu selepas itu tak ada lagi bayangan yang tumbuh dari batang taik barisan untuk mencabar kuasanya sebagai kepala taik barisan kerana Wirawan sudah pun hancur lebur dan lenyap selenyap-lenyapnya dikerjungkan oleh rakyat jelata.
3
Bunga rampai Sulawesi - Halaman 29
Selenyap syair Suhiwang Gaghurang itu dari telinga mereka, awan itu turunlah kembali ke dalam perut Gunung Api Karangetang atau Gunung Awu Siauw, dengan seolah-olah memperdengarkan suatu pesan: Jangan takut, jangan gelisah, ...
Hersevien M. Taulu, Taulu H. M., 1979
4
Bunga rampai hasil penelitian bahasa dan sastra - Jilid 1 - Halaman 243
Selenyap suara guntur dan kilat suasana menjadi terang kembali. Saat itu pula si Pattori Bunga menyaksikan tujuh orang gadis cantik sedang bermain di kebunnya. Dengan upaya yang sedemikian rupa si Pattori Bunga mendekati ketujuh ...
Balai Penelitian Bahasa (Ujung Pandang, Indonesia), 1998
5
Kitab cinta Yusuf Zulaikha: novel inspiratif pembangun ... - Halaman 378
Walau jumlah uang yang tersisa tidak seberapa, itu dia syukuri ketimbang semuanya hilang selenyap-lenyapnya. Lalu Yusuf tersadar bahwa kewajibannya kepada Allah belum dia laksanakan. Maghrib pastilah telah berlalu. Dengan berlari ...
Taufiqurrahman Al-Azizy, 2007
6
Adam Hawa: Hawa bukan perempuan pertama - Halaman 56
Lebih baik dirinya kehilangan Maia karena ia tak ingin dilawan dan dipermalukan; dan lebih baik tujuh kurcaci yang coba pertontonkan kepatuhan palsu itu lenyap selenyap-lenyapnya karena ia tak ingin mereka buka mulut siapa sejatinya ...
7
Struktur sastra lisan Mandar - Halaman 54
Menjelang sore hari, ketika kembali dari persembunyiannya si Pattori Bunga melihat pelangi tepat di atas kebunnya. Sesaat kemudian datang kilat dan petir sambung menyambung dan kegelapan tiada terkira. Selenyap suara guntur dan kilat ...
Abdul Muthalib, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994
